Jumat, 19 Oktober 2012

5 Syarat Dibenarkan Melakukan Maksiat

NAMA lengkapnya adalah Ibrahim bin Adham bin Manshur al ‘Ijli. Ada yang mengatakan at Tamimy. Dia juga dikenal dengan Abu Ishaq al Balkhi. Dia termasuk ulama generasi salaf yang zuhud dan wara'.

Mungkin tidak ada yang banyak mengenal bahwa beliau adalah seorang pangeran dari Balakh. Seorang pangeran kaya raya dengan istananya yang megah gemilang. Kemegahannya saat itu belum ada yang menandinginya.

Meskipun hidup bergelimang harta dan kekuasaan tidak membuat hati beliau lalai. Bahkan beliau terkenal sebagai orang yang taat beribadah dan sangat penyantun terhadap sesama terlebih kepada orang-orang miskin di negerinya. Setiap Jum’at dikumpulkan para fakir miskin di depan istananya dan ditaburkannya uang dirham ke halaman istana. Ia juga gemar memberi hadiah bagi orang-orang yang dianggap berjasa serta memberi zakat dan shadaqah jariyah pada hari-hari tertentu.

Namun gemerlapnya dunia tidak dapat membuatnya bahagia dan tidak mampu menghadirkan ketenangan jiwa. Bahkan membuatnya hatinya dirundung gundah gulana. Hingga pada suatu malam, saat penghuni istana sedang tidur terlelap, dia meninggalkan istana dengan menyamar sebagai seorang papa. Baginya, kehidupan yang fana ini semakin diteguk semakin merasa haus. Akhirnya sang pangeran meninggalkan semuanya.

Pada suatu hari, Ibrahim bin Adham didatangi seorang lelaki yang gemar melakukan maksiat. Lelaki tersebut bernama Jahdar bin Rabiah. Ia meminta nasehat kepada dirinya agar ia dapat menghentikan perbuatan maksiatnya. Ia berkata, “Ya Aba Ishak, aku ini seorang yang suka melakukan perbuatan maksiat. Tolong berikan aku cara yang ampuh untuk menghentikannya.”

Setelah merenung sejenak, Ibrahim berkata, “Jika kamu mampu melaksanakan lima syarat yang kuajukan, maka aku tidak keberatan kau berbuat dosa.”

Mendengar jawaban laki-laki tersebut gembira dan dengan penuh rasa ingin tahu yang besar dia bertanya, “Apa saja syarat-syarat itu, ya Aba Ishak?”

“Syarat pertama, jika kau melaksanakan perbuatan maksiat, janganlah kau memakan rizki Allah”, ujarnya.

Lelaki itu mengernyitkan dahinya lalu berkata, “lalu aku makan dari mana? Bukankah segala sesuatu yang berada di bumi ini adalah rizki Allah?”

“Benar”, jawab ibrahim tegas. “Bila kau telah mengetahuinya, masih pantaskah kau memakan rizki-Nya sementara kau terus melakukan maksiat dan melanggar perintah-perintah-Nya?”

“Baiklah…”, jawab lelaki itu tampak menyerah, “Kemudian apa syarat yang kedua?”

“Kalau kau bermaksiat kepada Allah, janganlah kau tinggal di bumi-Nya”, kata Ibrahim lebih tegas lagi.

Syarat kedua ini membuat jahdar lebih kaget lagi. “Apa? Syarat ini lebih hebat lagi. Lalu aku harus tinggal di mana? Bukankah bumi dengan segala isinya ini milik Allah?”

“Benar. Karena itu pikirkahlah baik-baik. Apakah kau masih pantas memakan rizki-Nya dan tinggal di bumi-Nya sementara kau terus berbuat maksiat?”, tanya Ibrahim.

“Kau benar Aba Ishak”, ucap Jahdar kemudian. “Lalu apa syarat yang ketiga?”, tanyanya dengan penasaran.

“Kalau kau masih juga bermaksiat kepada Allah, tetapi masih ingin memakan rizki-Nya dan tinggal di bumi-Nya, maka carilah tempat yang terembunyi agar tidak terlihat oleh-Nya.”

Syarat ini membuat lelaki itu terkesima. “Ya Aba Ishak, nasehat macam apakah semua ini? Mana mungin Allah tidak melihat kita?”

“Bagus! Kalau kau yakin Allah melihat kita, tetapi kau masih terus memakan rizkNya, tinggal di buminya, dan terus melakukan maksiat kepada-Nya. Pantaskah kau melakukan semua itu?”, tanya Ibrahim kepada lelaki yang masih tampak membisu itu. Semua ucapan itu membuat Jahdar bin Rabiah tidak berkutik dan membenarkannya.

“Baiklah, ya Aba Ishak, lalu katakan sekarang apa syarat yang keempat?”

“Jika malaikatul maut hendak mencabut nyawamu, katakanlah kepadanya bahwa engkau belum mau mati sebelum bertobat dan melakukan amal shaleh.”

Jahdar termenung. Tampaknya ia mulai menyadari semua perbuatan yang dilakukan selama ini. Ia kemudian berkata, “Tidak mungkin…. Tidak mugnkin semua itu kulakukan”.

“Ya Abdallah (hamba Allah), bila kau tidak sanggup mengundurkan hari kematianmu, lalu dengan cara apa kau dapat menghindari dari murka Allah?”

“Baiklah, apa syarat yang kelima?”

Ibrahim bin Adham untuk kesekian kalinya memberi nasehat kepada lelaki itu.

“Wahai Abdullah, bila malaikat Zabaniyah datang hendak menggiringmu ke neraka di hari kiamat nanti, janganlah kau ikut dengannya dan menjauhlah!”

Perkataan tersebut membuat lelaki itu insaf. Dia berkata, “Wahai Aba Ishak, sudah pasti malaikat itu tidak membiarkan aku menolak kehendaknya.”

Lelaki yang ada di hadapan Ibrahim bin Adham itu menangis penuh penyesalan. Dengan wajah penuh sesal, ia berkata. 

“Cukup…cukup ya Aba Ishak! Jangan kau teruskan lagi. Aku tidak sanggup lagi mendengarnya. Aku berjanji, mulai saat ini aku akan beristighfar dan bertaubat kepada Allah”, lirihnya sambil terisak-isak.

Kamis, 18 Oktober 2012

Manfaat ♥ Strawberry ♥

Berita gembira bagi anda yang senang mengkonsumsi buah strawberry. Berikut macam-macam manfaatnya:
1. Memutihkan Gigi
Strawberi juga memiliki kekuatan tersendiri untuk memutihkan gigi Anda. Hancurkan buah stroberi, kemudian dengan menggunakan jari, tempelkan pada gigi kemudian biarkan selama satu atau dua menit. Setelah itu gosok dengan sikat gigi secara menyeluruh. Untuk menghindari munculnya warna kuning pada gigi, sebaiknya gunakanlah sedotan kala minum teh, kopi, atau coca-cola. Dijamin minuman tak akan menyentuh gigi Anda.
2. Anti Kanker
Vitamin A yang terdapat di dalam buah ini, dapat membantu mencegah pembentukan radikal bebas, vitamin C menjaga reaksi bahaya di dalam sel, vitamin E can asam ellagic akan bertugas melindungi Binding sel Bari kerusakan karena radikal bebas. Asam ellagic akan membantu melumpuhkan kerja aktif sel kanker.
3. Anti Aging
Buah lambang cinta ini ternyata juga memiliki konsentrasi tujuh zat anti oksidan yang lebih tinggi dibandingkan buah atau sayuran lain, sehingga stroberi merupakan buah yang efektif mencegah proses oksidasi pada tubuh karena radikal bebas. Karena kandungan vitamin BI, B2, C dan Provitamin A pada stroberi dapat menghaluskan kulit dan membuat warna kulit lebih cerah, bersih serta dapat mencegah teriadinya pengeriputan pada kulit.
4. Mengencangkan Kulit
Strawberi yang dimakan teratur dapat mengencangkan, menghaluskan, serta membuat warna kulit lebih cerah dan bersih. Selain dengan mengonsumsinya secara teratur tidak ada salahnya Anda mencoba resep ‘homemade’ lulur stroberi ini agar kulit Anda lebih ‘kinclong’. Siapkan 3 buah stroberi segar, 3 sendok makan madu, 3 sendok makan baking soda, 3 sendok makan gula pasir,
I beri sedikit air. Kemudian blenderlah semua bahan tadi hingga lembut. Stroberi akan membuat kulit Anda halus dan wangi, madu dipercaya mengandung banyak vitamin E, baking soda akan membantu membersihkan kulit, seclangkan gula yang berbentuk butiran akan bekerja seperti scrub yang akan membantu mengangkattumpukan Bel-Bel kulit math pada kulit Anda.
5. Mengatasi Panas Dalam
Ternyata dengan menikmati jus stroberi dapat melenyapkan panas dalam. Nah, berikut resep jus Strawberry yang dapat Anda cobs di rumah. Untuk bahannya Anda perlu menyiapkan 5 buah stroberi segar, cuci bersih kemudian potong-potong, 100 cc susu kacang kedelai, gula pasir secukupnya, 8 potong es batu. Kemudian campur seluruh bahan, lalu blender halus, hidangkan langsung dalam keadaan dingin. Ehm, yammie bukan? Tahukah Anda, selain rasanya yang enak dan dapat mengatasi panas dalam, bila Anda rutin mengonsumsi jus stroberi ini ternyata resep ini memiliki khasiat lain seperti dapat menyegarkan tubuh Anda, meningkatan kreativitas, memenuhi kebutuhan Vit.0 dalam tubuh.
6. Mencegah Leukimia
Buah strawberry juga memiliki efek terapi yang sangat baik untuk mencegah penyakit leukimia, anemia (kurang darah) dan penyakit darah. Dua macam zat yang terkandung di dalamnya, “stroberi amine” clan “asam tanae,, memiliki efek mengekang pertumbuhan dan terjadinya tumor ganas.

Kamis, 11 Oktober 2012

Manfaat Buah Sirsak & Daun Sirsak




Fakta
Lima belas tahun silam, Dr Jerry McLaughlin, dari Universitas Purdue, Amerika Serikat, berkelana ke Garut, Jawa Barat. Bersama para mahasiswanya Jerry mengumpulkan daun sirsak, mengeringkan, lalu menerbangkan ke Amerika. Riset yang dilakukannya bersama Prof Soelaksono Sastrodihardjo dari ITB, Bandung, mengungkap sirsak sebagai antikanker.
Ketika itu, sepanjang 1995 – 1996, Soelaksono begitu sibuk. Entomolog dari Departemen Biologi, Institut Teknologi Bandung, itu menangani proyek Bank Dunia yang tengah meriset daun sirsak. ‘Ketika itu saya direktur di Pusat Antar Universitas Ilmu hayati. Semua bahan alami dikumpulkan atas nama ITB. Sebetulnya sirsak juga banyak di Amerika Selatan, tapi akses McLaughlin ke sana mungkin lebih sulit,’ kata Soelaksono kepada wartawan Trubus Endah Kurnia Wirawati.
Menurut Soelaksono, sebelum dikenal sebagai antikanker, tanaman sirsak – biji dan daun – dikenal di tanahair sebagai pestisida alami. ‘Bijinya bisa membunuh larva hama seperti Helicoverpa armigera,’ katanya. McLaughlin yang dikenal sebagai farmakolog menduga sifat sitotoksik sirsak pada serangga dapat dipakai untuk membunuh sel kanker. Saat meriset, McLaughlin juga dibantu mahasiswa asal Korea Selatan, Feng E Wu.
Penelusuran Trubus, riset sirsak untuk kesehatan manusia telah dilakukan 70 tahun silam. Pada 1941 – 1962, para peneliti hanya menemukan khasiat sirsak – buah, daun, kulit batang, biji, dan akar sirsak – sebagai antibakteri, anticendawan, dan antiparasit. Baru pada 1976 The National Cancer Institute meneliti khasiat sirsak sebagai antitumor dan antikanker. Diduga riset lama itulah yang mendorong McLaughlin menelitinya sebagai antikanker.
Tertutup
Acetogenin vs ATP Kanker
Dari daun sirsak asal Garut itu lalu terungkap senyawa kelompok acetogenin yang ampuh melawan kanker. Di jurnal-jurnal yang terbit di Amerika Serikat sepanjang 1996 – 1998 McLaughlin mempublikasikan senyawa acetoginin itu terdiri dari muricatosin A, muricatosin B, annomuricin E, muricapentocin, annopentocin A, annopentocin B, dan annopentocin C. ‘Prinsip dasarnya acetoginin menghambat ATP yang dibutuhkan oleh sel kanker,’ kata Soelaksono.
Sayang, riset berharga itu tidak serta-merta membuat daun sirsak ramai dipakai sebagai antikanker. ‘Sebuah perusahaan farmasi berusaha menutupi informasi itu selama puluhan tahun. Bila terungkap, maka obat kemoterapi bakal tak laku karena kekuatan acetoginin membunuh sel kanker 10.000 kali lebih kuat ketimbang obat kemo,’ kata Dr Reza Tirtawinata, ahli buah di Bogor, yang pertama kali mengabarkan khasiat sirsak pada Trubus 2 tahun silam.
Yang istimewa acetoginin beda dengan obat kemo yang membunuh semua sel. Menurut Prof Dr H Ervizal A M Zuhud MS, ketua Kampung Konservasi Tumbuhan Obat Keluarga (Toga) Bina Sehat Lestari Gunung Leutik, Bogor, Jawa Barat, acetoginin menyerang sel kanker secara selektif. ‘Sel abnormal diserang, tapi sel normal dibiarkan,’ kata Ervizal. Dengan begitu efek samping kemo seperti kebotakan dan daya tahan tubuh yang drop dapat dihindari.
Menurut Soelaksono acetoginin mengganggu perkembangan sel kanker dengan cara mengurangi jumlah ATP yang dibutuhkan sel kanker. Caranya, acetoginin masuk dan menempel pada dinding sel, lalu masuk ke dalam sel dan merusak ATP di dinding mitokondria. ‘Sel kanker butuh banyak energi untuk berkembang sehingga akan mati bila ATP sebagai sumber energi dihambat,’ kata Soelaksono. Sel sehat tak diserang karena tidak butuh banyak energi.
Paten
Kini acetoginin asal sirsak itu disebut-sebut mampu mengatasi 12 sel kanker. ‘Di Amerika sampel dari Indonesia diujicobakan pada sel kanker paru, payudara, kolon, dan beragam sel kanker lainnya,’ tutur Soelaksono. Sayang, hanya McLaughlin yang memperoleh paten dari penelitian itu. Soelaksono sebagai peneliti tak memperolehnya. Namun, nama Soelaksono dan ITB bertebaran di jurnal-jurnal yang meriset senyawa sirsak.
Acetoginin pada sirsak itu juga ditemukan pada srikaya Annona squamosa dan mulwo Annona reticulata. ‘Bahkan, peneliti di Amerika Selatan mengatakan khasiat paw paw alias mulwo terhadap kanker lebih bagus daripada sirsak, tapi sebetulnya sama saja,’ kata Soelaksono.
Belakangan riset sirsak itu diikuti dengan ramainya riset keluarga Annonaceae yang lain. Pada awal 2000 Dr Hamidah MKes, pengajar di Universitas Airlangga, Surabaya, mempublikasikan acetoginin pada sirsak itu juga ditemukan pada srikaya Annona squamosa dan mulwo Annona reticulata. Penelitian Hamidah membuktikan, secara genetik kandungan senyawa kimia keduanya sama persis sehingga bermanfaat sama. ‘Bahkan, peneliti di Amerika Selatan mengatakan khasiat paw paw alias mulwo terhadap kanker lebih bagus daripada sirsak, tapi sebetulnya sama saja,’ kata Soelaksono. Dari Garut, daun sirsak mengguncang dunia. (Destika Cahyana/Peliput: Endah Kurnia Wirawati dan Lastioro Anmi Tambunan)
  1. Daun sirsak, dari Garut, Jawa Barat, diambil dan diteliti di Amerika Serikat untuk diuji pada sel kanker
  2. Acetoginin masuk dalam sel dan merusak ATP yang menjadi sumber energi sel kanker di dinding mitokondria
  3. Meski hanya McLaughlin yang memperoleh paten sirsak, nama Soelaksono Sastrodihardjo dan ITB bertebaran di jurnal-jurnal internasional
  4. Prof Soelaksono Sastrodihardjo, teliti sirsak pada 1995 – 1996 dengan biaya dari Bank Dunia
sumber:Majalah Trubus Online
Subhanallah…Maka benarlah Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam, beliau memerintahkan untuk berobat dan berupaya mencari kesembuhan serta tidak berputus asa dari kesembuhan atas suatu penyakit. Perhatikan sabda Nabi shallallahu’alaihi wa sallam berikut:

لِكُلِّ دَاءٍ دَوَاءٌ, فَإِذَا أُصِيْبَ دَوَاءُ الدَّاءِ بَرَأَ بِإِذْنِ اللهِ

“Setiap penyakit itu pasti ada obatnya. Oleh karena itu, barangsiapa yang tepat dalam melakukan pengobatan suatu penyakit, maka dengan izin Allah azza wa jalla dia akan sembuh” (HR. Muslim no.2204 dalam kitab as-Salaam)Nabi juga pernah bersabda:

ماَ أَنْزَلَ اللهُ دَاءً إِلاَّ أَنْزَلَ لَهُ شِفَاءً

“Tidaklah Allah menurunkan suatu penyakit, melainkan Dia turunkan penyembuh untuknya” (HR. Bukhori)Imam Ibnul Qayyim mengatakan: “Mengenai sabda Nabi shallallahu’alaihi wa sallam ‘setiap penyakit itu pasti ada obatnya’, sebagai upaya untuk memperkuat jiwa orang yang sakit sekaligus dokter yang menanganinya. Beliau memerintahkan untuk menyelidiki serta mencari obat tersebut. Sebab, orang yang sakit jika menyadari ada obat yang dapat menghilangkan penyakit yang dideritanya itu, maka hatinya akan menggantungkan harapan pada kesembuhan dan sirnalah keputusasaan. Hingga akhirnya terbuka baginya pintu harapan. Jika jiwanya kuat, maka akan bangkitlah pula semangat instingnya, dan itulah yang menjadi sebab bagi munculnya kekuatan jiwa hewani, nabati, dan alami. Jika jiwa telah menguat, maka menguat pula keseluruhan pula seluruh kekuatan yang menyangganya sehingga berhasil menundukkan dan mengusir penyakit. (Zaadul Ma’aad)Dan yakinilah bahwa Allah-lah yang menjadi penyembuh, karena Allah azza wa jalla yang menetapkan obat tersebut, sebagaimana hadits di atas, Allah yang menurunkan sebuah penyakit sebagai ujian bagi manusia dan sekaligus menurunkan obatnya sebagai kasih sayang terhadap hamba-hambanya yang beriman. Allah berfirman dalam Al-Qur’an:

وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِيْنِ

“Dan apabila aku sakit, Dia-lah Yang menyembuhkanku” (QS. Asy-Syu’araa’: 80)
Semoga info ini bermanfaat bagi kaum muslimin


Sumber :
http://maramissetiawan.wordpress.com/2011/01/21/khasiat-sirsak-4-terakhir-beberapa-fakta-penelitian-tentang-sirsak/

MANA YANG LEBIH BAIK ? "Berhijab tetapi Berakhlak Buruk atau Tidak Berhijab tetapi Berakhlak Baik"


”Lebih baik saya berjilbab hati dulu, daripada berhijab tetapi hatinya tidak berhijab.”

“Mendingan tidak usah berhijab aja, daripada kaya si A berhijab tapi masih sering berbuat maksiat.”

”Kalau belum siap berhijab, mendingan ga usah pakai dulu!”

”Saya belum bisa memperbaiki perilaku saya, saya belum siap pakai hijab jadi saya nanti aja pakai hijabnya.”

”Saya sebenarnya pengen mamakai hijab, tetapi masih belum siap.”

”Saya sebenarnya pengen mamakai hijab, tetapi malu belum terbiasa.”

Mungkin kita sering mendengar perkataan-perkataan seperti di atas atau yang sejenisnya.  Dimana pernyataan atau pandangan-pandangan seperti di atas menjadikan seorang akhwat tidak atau menunda untuk berhijab.

Tidak dapat dipungkiri bahwa ada di antara para muslimah yang sudah memakai  hijab ada yang masih melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak mencerminkan moral atau akhlak islam. Hal inilah yang kemudian memunculkan banyak pandangan-pandangan di masyarakat yang berpendapat seperti di atas. Mereka bersikap sinis dan pesimis terhadap hijab.

Salah satu pandangan yang banyak kita jumpai di masyarakat adalah adanya pandangan yang mengatakan bahwa  ”Lebih baik kalau belum siap tidak usah pakai hijab dulu, daripada berhijab tetapi masih melakukan perbuatan-perbuatan maksiat atau berakhlak buruk”. Pandangan inilah yang juga sering mengecoh para muslimah sehingga menolak atau menunda melaksanakan kewajibannya dalam mengenakan hijab. Kalau kita cermati pandangan semacam ini, kita bisa analisis sebagai berikut:

Ada dua pernyataan yang bisa kita tarik dari pandangan tersebut, yaitu:

a. Berhijab tetapi berakhlak buruk
Para muslimah yang berhijab tetapi masih banyak juga melanggar syariat-syariat islam yang lainnya.
b. Tidak berhijab tetapi berakhlak baik
Para wanita yang tidak atau belum berhijab tetapi tidak melanggar syariat-syariat islam yang lainnya, kecuali hijab.

Pandangan yang seperti di atas menganggap bahwa pernyataan b lebih baik daripada pernyataan a Apakah benar demikian? Atau  Manakah di antara kedua hal tersebut yang lebih baik?

Jawabannya adalah tidak ada lebih baik dari dua hal tersebut. Tidak ada yang lebih dari dua alternatif pelanggaran, karena dari keduanya memang tidak ada yang baik. Ketika seorang muslimah telah baligh atau dewasa maka wajib baginya untuk berhijab. Adapun masalah moral atau akhlak itu adalah perkara yang lain dimana ada hukum tersendiri yang mengaturnya. Mungkin yang harus kita imani terlebih dahulu adalah bahwasanya berhijab adalah kewajiban yang mutlak bagi seorang muslimah dewasa. Banyak dalil-dalil tentang kewajibab berhijab,

”Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: ’Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka’. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” [QS. Al Ahzab (33): 59]

”Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita.” [QS.AnNur(24) : 31]

Sabda Rasulullah shallallahu ’alahi wassalam yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dari ’Aisyah, katanya:

”Hai Asmaa! Sesungguhnya perempuan itu apabila telah dewasa/sampai umur, maka tidak patut menampakkan sesuatu dari dirinya melainkan ini dan ini.”
Rasulullah Shallahllahu ’alaihiwassalam berkata sambil menunjukkan muka dan kedua telapak tangan hingga pergelangan tangannya sendiri.

Yang perlu diperhatikan juga adalah bagaimana menggunakan hijab secara benar atau sesuai syar’i. Karena kalau kita lihat di masyarakat, banyak para muslimah yang mengunakan hijab belum sesuai dengan kriteria-kriteria syariat. Banyak kita dengar istilah ”hijab gaul”, ”hijab modis”, dan sebagainya yang mungkin bisa saya katakan bahwa yang demikian itu tidak bisa disebut dengan hijab. Oleh karena itu hendaknya setiap muslimah yang memakai hijab, pelajari bagaimana kriteria-kriteria hijab yang sesuai dengan syariat.

Hijab yang sudah dikenakan dengan benar, insya Allah akan memberikan pengaruh besar untuk melakukan kebaikan, sedangkan menanggalkannya bisa membuka peluang besar bagi jalannya bermacam-macam maksiat. Karena pada dasarnya tidak berhijab merupakan kemaksiatan. Walaupun hijab itu tidak menutup kemungkinan negatif dan bukan menjamin kebaikan seluruhnya tetapi dampak positif yang dicapai oleh wanita berhijab jauh lebih baik dibanding wanita yang tidak berhijab. Sebab wanita yang berhijab itu telah memperoleh sebagian dari kebaikan/keutamaan sedangkan kebaikan lainnya harus dipenuhi dengan kewajibab lainnya. Adapun kebaikan itu muncul dari pancaran ilmu, iman dan takwanya kepada Allah subhanahu wata’ala.

Lalu bagaimana dengan wanita yang belum berhijab tetapi bukan karena menolak melainkan menunda-nunda dengan berbagai alasan seperti malu masih belum terbiasa, belum siap, atau nanti saja dan lain-lain?

Bagi saudari-saudariku yang masih menunda-nunda berhijab hendaklah menyadari bahwasanya umur dan ajal bisa datang kapan saja. Kita tidak tahu kapan malaikat maut mencabut nyawa kita. Apa tahun depan? Bulan depan? Besok? Atau mungkin satu jam lagi. Ingatlah kematian saudariku yang datangnya tiba-tiba. Hendaknya kita segera bertaubat dan mulailah kenakan hijab dengan benar. Allah tidak akan menerima taubat seseorang ketika tiba ajalnya, dan ajal itu tidak akan dapat diundurkan atau dimajukan.

Rasulullah Shallallahu ’alahi wassalam membenci orang-orang yang merasa panjang umur, dengan sabdanya,

”Sesungguhnya yang paling aku takuti atas umatku ialah hawa nafsu yang masih merasa panjang umurnya. Adapun hawa nafsu yang menyesatkan manusia dari kebenaran dan hawa nafsu yang masih merasa panjang umurnya (panjang angan-angan) semua itu akan lupa pada hari akhir.”

Wallahu’alam

Rabu, 10 Oktober 2012

♥ Fakta Tentang Kucing ♥



Nabi menekankan di beberapa hadisnya bahwa kucing itu tidaklah najis. Bahkan diperbolehkan untuk berwudhu menggunakan air bekas minum kucing karena dianggap suci. Lantas kenapa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam yang buta baca-tulis, berani mengatakan bahwa kucing suci, tidak najis? Lalu, bagaimana Nabi mengetahui kalau pada badan kucing tidak terdapat najis? Pada kulit kucing terdapat otot yang berfungsi untuk menolak telur bakteri. Otot kucing itu juga dapat menyesuaikan dengan sentuhan otot manusia. Pada permukaan lidah kucing tertutupi oleh berbagai benjolan kecil yang runcing, benjolan ini bengkok mengerucut seperti kikir atau gergaji. Bentuk ini sangat berguna untuk membersihkan kulit. Ketika kucing minum, tidak ada setetes pun cairan yang jatuh dari lidahnya. Sedangkan lidah kucing sendiri merupakan alat pembersih yang paling canggih, permukaannya yang kasar bisa membuang bulu-bulu mati dan membersihkan bulu-bulu yang tersisa di badannya.
 
Telah dilakukan berbagai penelitian terhadap kucing dan berbagai perbedaan usia, perbedaan posisi kulit, punggung, bagian dalam telapak kaki, pelindung mulut, dan ekor. Pada bagian-bagian tersebut dilakukan pengambilan sample dengan usapan. Di samping itu, dilakukan juga penanaman kuman pada bagian-bagian khusus. Terus diambil juga cairan khusus yang ada pada dinding dalam mulut dan lidahnya. Hasil yang didapatkan adalah:
1. Hasil yang diambil dari kulit luar tenyata negatif berkuman, meskipun dilakukan berulang-ulang.
2. Perbandingan yang ditanamkan kuman memberikan hasil negatif sekitar 80% jika dilihat dari cairan yang diambil dari dinding mulut.
3. Cairan yang diambil dari permukaan lidah juga memberikan hasil negatif berkuman.
4. Hanya sekali kuman yang ditemukan saat proses penelitian, kuman itu masuk kelompok kuman yang dianggap sebagai kuman biasa yang berkembang pada tubuh manusia dalam jumlah yang terbatas seperti, enterobacter, streptococcus, dan taphylococcus. Jumlahnya kurang dan 50 ribu pertumbuhan.
5. Tidak ditemukan kelompok kuman yang beragam. Berbagai sumber yang dapat dipercaya dan hasil penelitian laboratorium menyimpulkan bahwa kucing tidak memiliki kuman dan mikroba. Liurnya bersih dan membersihkan.

*Komentar Para Dokter yang Bergelut dalam Bidang Kuman Menurut Dr. George Maqshud, ketua laboratorium di Rumah Sakit Hewan Baitharah, jarang sekali ditemukan adanya kuman pada lidah kucing. Jika kuman itu ada, maka kucing itu akan sakit. Subhanallaah ! Dr. Gen Gustafsirl menemukan bahwa kuman yang paling banyak terdapat pada anjing, manusia 1/4 anjing, kucing 1/2 manusia. (baca: Inilah sebabnya jika terkena liur anjing harus dibasuh dengan tanah).
Dokter hewan di rumah sakit hewan Damaskus, Sa’id Rafah menegaskan bahwa kucing memiliki perangkat pembersih yang bemama lysozyme. Kucing tidak suka air karena air merupakan tempat yang sangat subur untuk pertumbuhan bakteri, terlebih pada genangan air (lumpur, genangan hujan, dll) Kucing juga sangat menjaga kestabilan kehangatan tubuhnya. Ia tdk banyak berjemur dan tidak dekat2 dgn air. Tujuannya agar bakteri tidak berpindah kepadanya. Inilah yang menjadi faktor tidak adanya kuman pada tubuh kucing. Sebagian dokter dan percobaan yang telah di lakukan di laboratorium hewan, menemukan bahwa badan kucing bersih secara keseluruhan dan Ia lebih bersih dari manusia. Perhatikan apa yang diperlihatkan Rosulullah pada sahabatnya berikut ini: Hadis Kabsyah binti Ka’b bin Malik menceritakan bahwa Abu Qatadah, mertua Kabsyah, masuk ke rumahnya lalu ia menuangkan air untuk wudhu. Pada saat itu, datang seekor kucing yang ingin minum. Lantas ia menuangkan air di bejana sampai kucing itu minum. Kabsyah berkata, “Perhatikanlah.” Abu Qatadah berkata, “Apakah kamu heran?” Ia menjawab, “Ya.” Lalu, Abu Qatadah berkata bahwa Nabi
Shallallahu Alaihi Wasallam pernah bersabda, “Kucing itu tidak najis. Ia binatang yang suka berkeliling di rumah (binatang rumahan),” (HR At-Tirmidzi, An-Nasa’i, Abu Dawud, dan Ibnu Majah). Diriwayatkan dan Ali bin Al-Hasan, dan Anas yang menceritakan bahwa Nabi Saw pergi ke Bathhan suatu daerah di Madinah. Lalu, beliau berkata, “Ya Anas, tuangkan air wudhu untukku ke dalam bejana.” Lalu, Anas menuangkan air. Ketika sudah selesai, Nabi menuju bejana. Namun, seekor kucing datang dan menjilati bejana. Melihat itu, Nabi berhenti sampai kucing tersebut berhenti minum lalu berwudhu. Nabi ditanya mengenai kejadian tersebut, beliau menjawab, “Ya Anas, kucing termasuk perhiasan rumah tangga, ia tidak dikotori sesuatu, bahkan tidak ada najis.” Diriwayatkan dari Dawud bin Shalih At-Tammar dan ibunya yang menerangkan bahwa budaknya memberikan Aisyah semangkuk bubur. Namun, ketika ia sampai di rumah Aisyah, tenyata Aisyah sedang shalat. Lalu, ia memberikan isyarat untuk menaruhnya. Sayangnya, setelah Aisyah menyelesaikan shalat, ia lupa ada bubur. Datanglah seekor kucing, lalu memakan sedikit bubur tersebut. Ketika ia melihat bubur tersebut dimakan kucing, Aisyah lalu membersihkan bagian yang disentuh kucing, dan Aisyah memakannya. Rasulullah Saw bersabda, “Ia tidak najis. Ia binatang yang berkeliling.” Aisyah pernah melihat Rasulullah Saw berwudhu dari sisa jilatan kucing, (HR AlBaihaqi, Abd Al-Razzaq, dan Al-Daruquthni). Subhaanallah!! Kalaulah bukan dari wahyu Allah tentulah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam yang buta baca-tulis ini takkan berani mengatakan bahwa kucing itu bersih? Segala sesuatu yang baru ditemukan oleh para ilmuwan saat ini, ternyata sudah diketahui ilmunya oleh Rosul Kita Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam sejak 1500 tahun yang lalu. Sumber : situslakalaka.blogspot.com Yang mw ngetag / ngeshare silahkan . . . . !!!!!